Selasa, 09 April 2013

“Cerita pertamaku”



Apa jadinya jika kunci telah di berikan tapi tak kau gunakan??sampaikapanpun kau tidak akan menemukan pintu itu..Begitupun dengan kehidupan, kunci-kuncinya telah di beri, tapi terkadang kita malah mencari kunci yang lain..ya mana bisa kita membukanya.

Saat ini aku hanya sedang belajar, belajar memahami apa yang di berikan alam kepadaku, menikmati setiap desiran angin yang datang, menghirup udara dan entahlah mungkin bisikan alam lewat hati ini membuatku sedikit lega. Aku tahu setiap orang telah membawa ceritanya masing-masing dan inilah ceritaku…
Aku terlahir sebagai perempuan satu-satunya di keluarga, aku anak ke 4 dari 5 bersaudara. Keadaanku yang membuat aku sadar, bahwa aku harus menjadi orang yang bermamfaat bagi adikku dan keluargaku..bahkan dalam satu keluargapun ceritanya sudah berbeda-beda..mungkin setiap orang mengira, bahwa hidupku ssangt menyenangkan, yah karena aku berusaha untuk membuat hidupku di penuhi dengan senyuman..

Kedua kakaku di ponis sakit, dia berusaha untuk melawan sesuatu yang ada di dalam dirinya, dan aku sedikit tahu bahwa bertengkar dengan batin sendiri itu membuat kita sakittt, dan sakit itu melebihi dari sakit apapun…apa jadinya jika kita tidak pernah berdamai dengan jiwa kita sendiri?pada akhirnya apakah kita sendiri yang akan menang?atau sesuatu yang ada di dalam diri kita yang menang, tergantung terhadap penerimaan kita. Yah dan kedua kakaku untuk saat ini kalah melawan sesuatu y ang ada dalam dirinya.
Aku jadi sadar, kenapa kedua orang tuaku memberiku nama indah wahyuni, mungkin dia ingin menjadikanku cahaya yang indah di keluarga..sesedih apapun, aku tak pernah menunjukannya di depan kedua orangtuaku,aku hanya ingin melihat mereka tersenyum. Walapun kadang, kerap sekali mereka mengeluh dengan keadaannya saat ini, acap kali aku membentak kedua orangtuaku Tuhan maafkan aku, aku tak mau durhaka.. sepertinya aku di lahirkan di kelurga ini, untuk menjaga kedua orangtuaku dan adikku, karena kakaku sendiri telah memilih dunianya sendiri..Tuhan semoga suatu saat nanti Kau berikan kesembuhan buat kakaku dan kami bisa berkumpul kembali seperti dahulu.

Alam itu bergerak, mengikuti setiap langkah dan iraman yang kita lakukan…ingat Tuhan Maha Melihat. Tuhanpun bergerak manakala kitapun bergerak menuju-Nya…ya semoga pengabdianku kepada orang tuaku,,menjadikan aku terus berlari mendekat-Nya..sehingga aku kembali tersadar, bahwa kehidupan adalah pengabdian.

Aku senang bergerak, mungkin keadaan yang memaksaku untuk tidak berdiam diri, meratapi nasib,,hal itu bukan gayaku,,,aku termasuk orang yang aktif dan aku bersyukur dengan itu, karena hal ini membutku menyenangkan, karena hidup itu bukan beban…aktifitasku sehari hari-hari kerja dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, pulang kerja aku langsung bantuin ci ema jualan sampai jam 10, trs jemput bapakku dech yang jualan juga di tempat yang berbeda...begitulah aku mengisi hari-hariku. Dengan begitu aku tak pernah merasa sedih..hingga pada akhirnya malampun meminta haknya….

*Bersambung…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar