Apa jadinya jika kunci telah di berikan tapi tak kau
gunakan??sampaikapanpun kau tidak akan menemukan pintu itu..Begitupun dengan kehidupan, kunci-kuncinya telah di beri,
tapi terkadang kita malah mencari kunci yang lain..ya mana bisa kita membukanya.
Saat ini aku hanya sedang belajar, belajar memahami apa yang
di berikan alam kepadaku, menikmati setiap desiran angin yang datang, menghirup
udara dan entahlah mungkin bisikan alam lewat hati ini membuatku sedikit lega. Aku
tahu setiap orang telah membawa ceritanya masing-masing dan inilah ceritaku…
Aku terlahir sebagai perempuan satu-satunya di keluarga, aku
anak ke 4 dari 5 bersaudara. Keadaanku yang membuat aku sadar, bahwa aku harus
menjadi orang yang bermamfaat bagi adikku dan keluargaku..bahkan dalam satu
keluargapun ceritanya sudah berbeda-beda..mungkin setiap orang mengira, bahwa
hidupku ssangt menyenangkan, yah karena aku berusaha untuk membuat hidupku di
penuhi dengan senyuman..
Kedua kakaku di ponis sakit, dia berusaha untuk melawan
sesuatu yang ada di dalam dirinya, dan aku sedikit tahu bahwa bertengkar dengan
batin sendiri itu membuat kita sakittt, dan sakit itu melebihi dari sakit
apapun…apa jadinya jika kita tidak pernah berdamai dengan jiwa kita
sendiri?pada akhirnya apakah kita sendiri yang akan menang?atau sesuatu yang
ada di dalam diri kita yang menang, tergantung terhadap penerimaan kita. Yah dan
kedua kakaku untuk saat ini kalah melawan sesuatu y ang ada dalam dirinya.
Aku jadi sadar, kenapa kedua orang tuaku memberiku nama indah
wahyuni, mungkin dia ingin menjadikanku cahaya yang indah di keluarga..sesedih
apapun, aku tak pernah menunjukannya di depan kedua orangtuaku,aku hanya ingin
melihat mereka tersenyum. Walapun kadang, kerap sekali mereka mengeluh dengan
keadaannya saat ini, acap kali aku membentak kedua orangtuaku Tuhan maafkan
aku, aku tak mau durhaka.. sepertinya aku di lahirkan di kelurga ini, untuk
menjaga kedua orangtuaku dan adikku, karena kakaku sendiri telah memilih dunianya
sendiri..Tuhan semoga suatu saat nanti Kau berikan kesembuhan buat kakaku dan
kami bisa berkumpul kembali seperti dahulu.
Alam itu bergerak, mengikuti setiap langkah dan iraman yang
kita lakukan…ingat Tuhan Maha Melihat. Tuhanpun bergerak manakala kitapun
bergerak menuju-Nya…ya semoga pengabdianku kepada orang tuaku,,menjadikan aku
terus berlari mendekat-Nya..sehingga aku kembali tersadar, bahwa kehidupan
adalah pengabdian.
Aku senang bergerak, mungkin keadaan yang memaksaku untuk
tidak berdiam diri, meratapi nasib,,hal itu bukan gayaku,,,aku termasuk orang
yang aktif dan aku bersyukur dengan itu, karena hal ini membutku menyenangkan,
karena hidup itu bukan beban…aktifitasku sehari hari-hari kerja dari jam 8 pagi
sampai jam 5 sore, pulang kerja aku langsung bantuin ci ema jualan sampai jam
10, trs jemput bapakku dech yang jualan juga di tempat yang berbeda...begitulah
aku mengisi hari-hariku. Dengan begitu aku tak pernah merasa sedih..hingga pada
akhirnya malampun meminta haknya….
*Bersambung…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar