Minggu, 10 Juni 2012

berbahagialah karena ujian itu indah


carilah AKU diantara hamba-hambaku yang hancur hatinya” (Syair Sufi)

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan di biarkan hanya dengan mengatakan “kami telah beriman” dan mereka tidak di uji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka pasti Allah mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta?ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari azab Kami?sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan! Barangsiapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang di janjikan) Allah pasti datang dan Dia Maha Mendengar. Maha Mengetahui,,,(Qs. Al-Ankabut ayat 2-5)

Ayat ini bagiku seperti sebuah tamparan, peringatan sekaligus kekuatan bagiku, tak terasa ada tetesan yang tak berbunyi di pipiku…lantas aku mencoba menarik nafasku dalam-dalam untuk membaca dan memberikan kekuatan kepadaku untuk melanjutkan ayat berikutnya…aku mencoba mencerna ayat ini..oh Tuhan Engkau telah menjeslakan kepadaku apa artinya “Iman” iman adalah sesuatu yang tidak hanya di ucapkan dengan lisan tapi juga dengan hati serta perbuatan. Sekiranya Engkau mengujiku sebagai bukti rasa sayang-Mu padaku ijinkan aku untuk rela serela-relanya meenerima ketentuan-Mu…Oh Tuhan sedikit sekali nikmat Engkau yang aku ingat…lalu aku lanjutkan kembali membaca kelanjutan ayatnya:

Dan diantara manusia ada sebagaian yang berkata :”Kami beriman kepada Allah”, tetapi apabila disakiti (karena beriman)kepada Allah, dia menganggap cobaan manusia itu sebagai siksaan dari Allah. Dan jika datang dari pertolongan dari Tuhan, niscaya mereka akan berkata :”sesungguhnya kami bersama kamu” Bukankah Allah pasti mengatahui orang-orang yangberiman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik (Al-Ankabut ayat 9-11)

Lalu aku kembali merenungkan ayat ini, aku berpikir sejenak  aku simpulkan bahwa dunia ini adalah gudang penderitaan, kenapa demikian?karena disinilah tempt di ujinya orang-orang beriman, “ya rabb…teguhkan hati kami, kuatkan jasmani dan rohani kami untuk menghadapi ujian dunia agar kami mengerti arti hidup ini menjadi berarti bagi Sang Maha Suci “ku titip munajatku dalam setiap shalatku amien.

Malam ini sepertinya malam yang sangat istimewa bagiku, entah kenapa aku merasakan hati ini sangat merindukan-Mu….YA Allah, pantaskanlah diri ini menjadi manusia yang layakmenerima cinta-Mu, agar dengan cinta-Mu taakan ada lagi kesedihan atas apapun. Karena Cinta-Mu saja sudah cukup.  Kita sering kali tertipu oleh dunia yang maujud ini. Datarkan jiwa kami Tuhan, agar kami tidak ikut bergejolak pada canda semu dunia. Dan ternyata kehidupan di dunia ini bukan hanya memandang goresan layaknya pelangi mejikuhibiniu yang tampak di langt setelah hujan reda, tapi keindahan hidup akan lebih berarti jika kita dapat berpikir bagaimana kita mewarnai hidup dengan mejikuhibiniu tanpa menghapus sisa rintikan-rintikan hujan..mari kita berjuang tuk mewarnai hidup, karena perjuangan itu membuat hidup kita menjadi lebih indah berkesan dan bermamfaat “ KHAIRUNNASAI’ANFA’UHUM LINNASI”

Hemmm….entah dari pada aku tiba-tiba bisa merangkai kata-kata yang bagiku sangat indah, lalu aku tersadar diriku hanyalah seseorang yang sering kali jatuh bangun dalam kesadaran, merenung, menulis pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran bagiku, aku adalah seseorang yang sedang berusaha dengan terus menerus mencoba mengikatkan diri pada-Nya, dengan memupuk keyakinan bahwa Tuhan ada dan terus menerus berpikir bahwa DIA pasti menolongku. Hati ini rasanya tidak akan lelah menyayangi dan merindu-Mu Tuhan karena aku yakin adanya kebahagiaan di akherat kelak.

Entah kenapa malam ini sangat romantic, hujan yang sangat deras menemaniku, terimaksasih Tuhan atas nikmat ini. Maksih atas ujian ini aku jadi sering menyebut nama-Mu. LAHAULA WALLA KUATTA ILLA BILLAH. Itulah sebenarnya inti dari kehidupan, kadang kita sadar tapi entahlah pura-pura tidak sadar dalam kesadaran atau karena apa dirikupun tak paham….
Mulai sekarang tekadku aku harus membuat hukum terhadap jiwa ini, aku harus mulai bisa menerima kenyataan dengan penuh keikhlasan, kesabaran, rasa syukur dan tawakal maka kita akan menemukan kebahagiaan, karena itulah pada dasarnya konsep-konsep kehidupan itu.

Waahhh…tanpa disadari ternyata aku begitu nikmat mencurahkan isi hatiku sampai aku tidak sadarkan diri bahwa tangan ini terus dan terus menulis, entah kekuatan dari pada akupun tidak mengerti.lalu aku mencoba untuk mengakhiri tulisan ini dengan sebuah kata mengutip dari filosofi Montage dari prancis mengatakan : orang pada dasarnya tidakan akan menderita karena apa yang terjadi tetapi menderita karena pendapatnya sendiri terhadap apa yang terjadi itu seluruhnya terserah pada diri kita sendiri. Semoga mendapatkan pencerahan teman. Dan yakinlah selalu Renca-Nya selalu INDAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar