Jumat, 11 Mei 2012

Manjilah-manjilah kehidupan


Kehidupan sering mengajarkan kepada manusia tentang sebuah makna….selalu tersimpan makna dalam yang tersurat dalam sebuh penciptaan….ketika kita mampu membaca segala kejadian yang ada di alam. Kadang sering kita menyalahkan Sesuatu yang terjadi pada diri kita adalah ulah orang lain atau apalah..tanpa pernah melihat ke dalam dirinya sendiri..sebenarnya segala Sesuatu atau kejadian itu hanya berasal dari proses sebah akibat….dan alam hanyalah memproses dari akibat tersebut…jika kita mau sering bertafakur…segala Sesutu yang Tuhan ciptakan itu hidup sesuai dengan hakikatnya..contoh air, udara, tanah,bahkan api..mereka hidup sesuai dengan manjilahnya..mereka kadang sama seperti kita sering mengeluh tentang penciptaannya dirinya…tapi mereka bisa menerima….

Alam atau yang sering kita sebut jagat raya inipun hidup..bahkan semuanya yang hidup di alam semesta ini tunduk patuh pada penciptanya…sering kali kita lupa..ternyata Tuhan telah membentuk alam itu dalam pikiran manusia..yang sering kali kita sebut alam bawah sadar…dan oleh karena itu ada keterhubungan antara alam manusia (alam bawah sadar)dengan semesta…jadi secara logis mau tidak mau apa yang kita lakukan, apa yang kita pikirkan sering kali alam nyata ini mengikuti…apakah anda pernah mendengar pirasat atau telepati ??bagiku pirasat adalah sebuah keterikatan atau saling tarik menarik antara alam sadar manusia dengan alam semesta..sehingga ketika kita focus pada seseorang atau Sesuatu dengan secara otomatis alam bisa menyampaikannya.

Sering kali kita lupa bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu sebagai perumpamaan dan mengandung filosofi bagi kehidupan. Manusia yang memiliki kelebihan dari makhluk lainnya kadang tak pernah berpikir..bahwa kelebihan mereka (manusia) bisa menjadi manusia sempurna bahkan bisa menjadi lebih hina,jika manusia tidak pandai mengatur atau menggunakan kelebihan yang dimilikinya.

Kembali ke pembahasan awal dan pada proses penciptaan manusia..pernah berpikir tidak kenapa Tuhan menciptakan manusia??Pertama :  " Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia  daripada setitis air mani yang bercampur yang Kami (hendak mengujinya dengan perintah dan larangan), kerana itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat " (aL-mukminun 14)  kita sadarkan kembali diri kita bahwa ternyata kita hanyalah di ciptakan Tuhan dari Nutfah atau setetes air mani...dan kamu tahu itu apa artinya nutfah..hal itu sangatlah menjijikan. Kedua " Kemudian Kami mengubah nutfah menjadi alaqah"tahukah kamu apa arti alaqah (segumpal darah yang membeku) (Al-Mukminun 14) Ketiga "lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi seketul daging" ke Empat "Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" (Al-Mukmunun 14) dan seterusnya...

Lantas terpikirkan kah oleh kita begitu unitknya kita di ciptakan...lalu nikmat Tuhan yang mana lagi yang akan kita dustakan?? Lalu kenapa Tuhan Menciptakan manusia?? dan pertanyaan-pertanyaan saya (indah)di atas di tujukan tentang pemaknaan kehidupan dan di hubungkan kepada pertanyaa apakah arti keberadaan saya dan anda?? jadi inget pembahasan sewaktu saya kuliah tentang proses  Big Beng (ledakan alam semesta) heumm apakah mungkin kiita di ciptakan hanya sebuah proses yang kebetulan..ada yang ingt ga tentang macam-macam teori itu saya lupa hehehe..saya pernah mendengar tentang kata Nihilisme yang artinya tentang sebuah ketiadaan...apakah iya kita berasal dari ketidakadaan..(adduuhh saya ko jadi ngawurrr) pembahasannya gajelas gini hehe..

Hemmm saya tanya lagi dech...pernah merasakan kehampaan ga? saya pernah..mungkin saya bisa sedikit menjawab..pernah mendengar kata-kata ini ga: jika segala sesutu yang kita lakukan tidak memiliki tujuan atau visi, mustahil ga kita akan nyampai..logikanya gt dech..jadi ketika kita merasakan kehampaan dalam diri,,karena kita tidak tahu tujuan kita tuh apa..mau ngapain,,benar ga??heemmm pikiran saya mulai terbuka bahwa ternyata krirsis yang terjadi pada dunia modern saat ini ya itu kehampaan dalam jiwa..bukan..bukan karena kurangnya materi atau apa..menurutku itu karena manusia lupa akan proses penciptaan itu tadi..jadi pada intinya tidak peduli dia kaya raya..berparas cantik..atau apapun tulah jika batinnya atau spiritulnya nol, maka kehampaanlah yang di dapat...karena apa??karena ternyata dan sudah jelas dinyatakan bahwa "Dunia ini hanyalah tipu daya belaka teman" kita tahu bahwa tipu daya dan kesenangan yang sementara itu akan lenyap seiring waktu..pernah merasakan tentunya..ketika kesenangn dan kegembiraan di lewati semuanya akan kembali ke awal dan kekosongn itu akan semakin terasa...karena apa??karena hiburan duniawi atau kesenangan yang sementara itu tidak dapat mengisi kekosongan di dalam hati ini kawan..

Manusia itu adalah khlifah, atau wakilnya Tuhan atau tanga-tangan Tuhan dan barang kali dalam istilah taswauf adalah manusia merupakan Manifetasi Tuhan (GAMBARAN Tuhan) intinya manusia, kenapa DIA (Tuhan menciptakan manusia) karena hanya manusialah yang mampu menyelami isi hati Allah karena kita adalah pancaran darinya....Dan Allah itu menciptakan manusia sesuai gambaran-NYa..hanya manusialah yang mampu berkomunikasi langsung dengan Tuhan dan berkomunikasi dengan TUHAN yanitu melalui Shalat dan doa-doa yang kita panjatkan..

Tahu kan???sebelum Tuhan menciptakan manusia, Dia sudah memiliki segalanya bahkan malaikat dan setan...tapi Allah tetap saja ingin menciptakan manusia sehingga menimbulkan perdebatan anatara Tuhan, malaikat dan setan...menurut hemat saya Dia Tuhan ingin menciptakan keakraban dengan manusia (yang merupakan gambaran diri-Nya). lalu yang saya pertanyakan kembali...Dapatkah Kita menangkap gambarannya??Apa Tujuan Manusia di ciptakan? (mungkin sudah bisa menjawab)tapi saya tekankan kembali bahwa ternyata Tuhan mencitakan manusia itu adalh bertujuan untuk membangun persahabatan dengan Sang Pencipta dan hal ini pula yang akan menjawabb tentang pertanyaan pemaknaan hidup. ironisnya saya dan anda bukan malah mendekat tapi malah menjauhhhhh...........maka jika kita ingin merasakan kembali ketenangan jiwa tanpa kekosongan solusinya kembali dan renungkan tentang penciptaan kita sebagai manusia (bersambung)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar